Posts

Showing posts from February, 2018

Kau yang Tak Mengerti

Tangisku sedang mengurai Apakah kau melihatnya? Linangannya terjun ke dalam neraka Apakah kau menyadarinya? Tetesan itu pun berselingkuh dengan lahar Apakah kau mengetahuinya? Melahirkan anak haram bernama, kepulan Apakah kau mampu mencadranya? Uapan menaik, menyeruak, memorakporandakan celah langit Apakah kau mampu memahaminya? Gumpalan uap itu menggorok bidadari surga, memutilasi para malaikat, membuat kering sungai kehidupan, menghentikan keabadian, memecat Tuhan Lalu hilang, tak berjejak, tak berbekas Dan kau masih termangu bersama senangmu? 13 Februari 2018

Perempuan yang Duduk di Sana

Kau sedang duduk di sana, di saat ruang mendayu Menatap hujan merintik Memanja linangan embun Kau sedang memangku dagu, Di saat gerak membeku Menghela waktu yang permisif Menyilakan liku aliran jeda Kau mengangkat lenganmu Di saat henti, tidur dipangkuanmu Menyambutku dengan hangat Menyeduh kasih bersama rindu Kau menyalamiku dengan jemarimu Di saat lelehan kasih sedang mengitar Mengusap pipi dengan sendu Menyeka setiap luka dan duka Kau menyungging senyum Di saat komet melintas Mengalaikan kepala dengan lembut Mengucap cinta membisik asa 9 Februari 2018

Sang Penari Sunyi

Riak gulita cemburu pada cahaya Tak pernah kuasa menyingsing dirinya Kini gema kian temaram Memburai duka yang makin mendalam Syahdan, hanya ada dentingan bisu Lalu alunan kelu Yang muncul dari sang hitam Si murung berhati duka Namun, dentingan menjelma rona Mewujudkan persona Menggubah luka menjadi karsa Ialah wanita dibalik cipta Sang wanita menyuling cinta Tanpa peduli pada jeda Menari-nari dalam suka Menyiangi rana tanpa Iba Wanita itu menenun angin Dengan kasih balutan ingin Bersama tarian jemari yang lentik Sahabat daya juang yang mistik Wanita itu menjadi hamparan Tempat kesunyian meriba diri Tempat ketenangan bepangku hari Tempat aku menyingsing sepi 1 Februari 2018

Selubung

Aku hanya percaya pada hijab yang menjuntai dari arasy hingga ke pelupuk bumi Tak pernah aku menghasrati sukma Aku hanya mencintai topeng Yang melenyubungimu Aku membenci ketelanjangan Aku muak pada " kejujuran " Aku hanya patuh pada misteri Karena akulah sang pecandu rahasia 8 Februari 2018

Selubung II

Akankah kau selalu selubungi dirimu dengan hijabmu ? Karena sesungguhnya selubung adalah puncak kerinduan Tahukah kau bahwa ketelanjangan adalah sebenar-benarnya kebatilan? Karena kejujuran ialah musang yang licik Ketahuilah Akulah sang pemuja topeng Penghasrat rajutan tirai Candu jiwaku kelu Terkesiap binar kainmu 8 Februari 2018