Refleksi keberagamaan part 2

Kita lanjut permasalahan kita di awal. Kita baru saja membahas mengenai permasalahan iman dan ritus. Dan kita sampai kepada permasalahan: Rasul membawa risalah tauhid ke Makkah. Pertnyanyaannya mengapa? mengapa ketika Makkah dilanda krisis, misalnya moral, Rasul 'hanya membawa pesan Ketunggalan Tuhan?
sebenarnya pertanyaan ini sudah dijawab secara implisit di dalam part 1. Bahwa tauhid, yang mengandung pesan iman kepada Tuhan. Merupakan spirit pembebasan. Hal ini nampak ketika, dengan pesan syahadat, manusia menjadi dilarang untuk meninggikan 'kedudukan' (kultus) sesamanya. Karena dimata Tuhan, manusia itu sama.
Kembali kepada konteks, Rasul sebenarnya hendak mencabut akar permasalahan yang ada pada saat itu. Karena persoalannya bisa saja Rasul cukup untuk memberantas para penindas. Tapi persoalannya tidak sampai disitu. Rasul,  sebenarnya dengan membawa pesan syahadat, memiliki maksud membangkitkan kesadaran, kesadaran apa? yaitu kebebasan manusia (kemerdekaan).
Coba saja kita bayangkan, apabila Rasul cukup memberantas para penindas, misalnya, mengalahkan para pemimpin suku. Permasalahannya adalah jika Rasul wafat, penindasan itu akan dilanjut kembali. Namun dengan penanaman kesadaran dalam tauhid, hal itu menjadi lain.
Nah, ritus yang aempat kita bahas di awal, merupakan penunjang syahadat ini. Dan harus selalu menopang, karena syahadat (menanamkan iman dalam diri) merupakan ikrar Tuhan dengan manusia. Dan bentuk penghambaan itu adalah melakukan ritus keagamaan.
Gambar diambil dari: Google.com

Comments

Popular posts from this blog

Berserk, Shingeki No Kyojin dan Kerancuan Agama

Fragmen #3 Dialog dan Anti-dialog

Review Buku: Filsafat Wujud Mulla Sadra