Posts

Showing posts from May, 2016

Filsafat, Pentingkah? Bagian 2

Oleh: Raja Cahaya Islam [1] Sebagaimana diketahui bersama, filsafat itu membicarakan hal-hal fundamental di dalam kehidupan manusia. Yang dimaksud dengan “membicarakan” dalam konteks ini adalah sebuah aktivitas perenungan terhadap kehidupan  manusia atau realitas itu sendiri. Aktifitas perenungan tersebut, tak berhenti pada “permukaan” realitas, namun aktifitas tersebut mesti mencapai akar permasalahan, atau dalam bahasa lain mesti radikal. Untuk menyikapi realitas, yang dilanjut dengan aktifitas perenungan, tentunya tidak akan terlepas dari suatu sikap kritis. Kritis secara sederhana ialah, suatu sikap yang selalu curiga terhadap apa yang hadir dihadapan subjek—manusia. Disinilah kita bisa bedakan, mana manusia yang memiliki mental  filsafat, mana yang tidak. Seorang yang memiliki mental filsafat—jika boleh disebut demikian—yakni seseorang yang memiliki sikap kritis terhadap realitas. Dalam artian, seorang manusia yang “normal” tidak akan “merasakan” suatu probl...

Filsafat, Pentingkah? Bagian 1

Oleh: Raja Cahaya Islam [1] “Hidup yang tak ditinjau ulang, tak layak dijalani ” - Socrates Budi Hardiman di dalam bukunya yang berjudul Me lampaui Positivisme dan Modernitas: Diskursus Filosofis tentang Metode Ilmiah dan Problem Modernitas , membagi realitas—yang terhampar di hadapan manusia—menjadi tiga macam: pertama, realitas common sense (akal sehat); kedua , realitas objek-objek ilmu alam ; ketiga, realitas objek-objek ilmu sosial. Realitas akal sehat, merupakan realitas pra-reflektif; yakni realitas dimana kita menghayati hidup, contohnya pemenuhan kebutuhan biologis, and so on . Pada tataran ini, kita belum mengkonstitusikan realitas tersebut di dalam suatu kerangka pengetahuan yang sistematis. Dalam artian, kita belum merefleksikannya. Realitas ini disebut Lebenswelt (dunia kehidupan) oleh Edmund Husserl. Di dalam Lebenswelt, manusia pada umumnya tak begitu mempersoalkan dengan “serius” realitas tersebut. Di dalam kesadaran inilah, filsafat maupun ilmu peng...

Mengenai Diri, Organisasi dan Pekerjaan

Oleh: Raja Cahaya Islam [1] Diri Pembicaraan mengenai diri merupakan persoalan yang pelik. Tak sedikit filosof yang mencoba menjabarkan apa itu diri di dalam bangunan sistem filsafatnya. Tak sedikit pula yang saling membantah terkait konsep diri. Pertanyaan ihwal: apakah konsep mengenai pernah diselesaikan oleh seorang filosof, menjadi suatu pertanyaan yang sia-sia. Lantas apa yang mesti dilakukan, tak lain dan tak bukan, kita mesti memilih sendiri mana suatu konsep yang cocok dengan kebutuhan diri kita. Lalu jika suatu pertanyaan muncul: apakah demikian tidak akan mengimplikasikan kepada suatu subjektifitas yang radikal? Dalam artian, jika kebutuhan merupakan ukuran utama dari suatu kebenaran konsep, apakah objektifitas menjadi hilang? Untuk mencoba menjawab pertanyaan itu, penulis akan memberikan pertanyaan: pertama , masalahnya apa jika kebenaran itu bersifat subjektif? Kedua , apakah ukuran atau syarat sehingga suatu kebenaran dianggap objektif? Lantas apakah syarat-syarat te...

Sedikit Tentang Karl Marx

Oleh: Raja Cahaya Islam Jika kita mendengar nama Karl Marx mungkin dalam benak kita terbayang nama lain, misalnya Komunisme. Mengapa demikian? Karena memang Marx merupakan ‘ibu’ yang melahirkan Komunisme dan Marxisme. Hal inilah yang mungkin menyebabkan Karl Marx terkenal di seantero dunia, mengingat paham ini pernah ‘menguasai’ suatu Negara, yaitu Rusia. Tak hanya itu, pemikiran dari sang ‘Nabi’ ploretariat ini pernah menjadi tren tersendiri di Indonesia. Namun disisi lain pemikiran dari Komunisme dan Marxisme sendiri pernah menjadi ‘barang yang diharamkan’ oleh Rezim Orde Baru, bahkan sepertinya hari ini pun ‘fatwa’ ini masih menapak dalam benak masyarakat Indonesia.             Meskipun perbincangan mengenai Marx hari ini dilarang—mungkin—secara implisit dan eksplisit, namun sepertinya ‘fatwa’ ini tak akan berpengaruh di dalam lingkup pengetahuan akademis, maka dari itu makalah ini kami sajikan demi terciptanya tradisi ...