Fragmen #2 Tentang Kesepian
![]() |
Gambar diambil dari: https://akiiraii.deviantart.com/art/Goblin-The-Lonely-and-Great-God-661208072 |
Sebab yang muncul berasal dari diriku sendiri. Waktu itu aku merasa bahwa orang lain akan meninggalkanku, termasuk orang tuaku. Aku pikir waktu itu, akan datang suatu saat di mana orang-orang yang kukenal akan meninggalkanku begitu saja. Tiba-tiba aku menangis karena memikirkan hal itu, padahal kenyataan pada saat itu sama sekali berbeda dengan apa yang aku pikirkan. Maksudku, aku tidak ditinggalkan sama sekali oleh siapapun waktu itu.
Lalu, aku juga pernah menangis karena alasan sederhana, yakni karena tetangga rumahku akan pindah rumah. Padahal temanku hanya mengatakan 'rencana' saja, dalam artian ia belum benar-benar pindah (meskipun akhirnya toh ia pindah juga).
Waktu itu aku merasakan kondisi kesendirian yang hebat. Menangis adalah salah satu cara menghadapi kondisi tersebut, karena aku bingung tak bisa melakukan apa-apa terhadap kondisi itu.
Jujur, aku paling takut ditinggalkan, tapi beberapa orang mulai meninggalkanku setelah itu. Lebih parah, ketika aku berpikir bahwa aku tak sendirian, padahal pada nyatanya aku memang sedang sendiri. Diasingkan dan kurang diakui. Aku tanya kapan, aku dilibatkan secara langsung jika bukan aku yang memastikan bahwa aku dilibatkan? Hal ini berbeda dengan orang lain! Sangat berbeda!
Ya, aku selalu mengalami dan merasakan kondisi ini! Mungkin aku terlalu berharap bahwa orang lain selalu ada, padahal tidak juga. Kekecewaan, ratapan, dan kesedihan menindihku. Jujur, aku tak tahan, tapi apa dayaku? Memang begitulah keadaannya. Aku bingung entah mesti bagaimana? Lebih baik aku menghindar saja, aku pikir sekarang begitu, aku pikir aku menjauh saja, memberi jarak terhadap siapapun agar aku tak begitu sakit dan kecewa.
Kadang aku pikir, lebih baik tak mengenal siapapun agar tak kecewa terhadap orang lain.
Comments
Post a Comment