Fragmen #4 Tentang Kejeniusan

Gambar diambil dari: https://www.irishtimes.com/culture/how-friedrich-nietzsche-helps-to-explain-brexit-1.2885320

Orang-orang sepertiku sepertinya tak cocok bergumul dengan orang awam, mengapa? Karena banyak orang yang tak menyukai kejeniusanku dalam berpendapat dan berpikir. Hal tersebut terbukti, ketika aku berpendapat secara berbeda tentang suatu hal, orang awam langsung bereaksi secara emosionil, bahkan tak jarang mengancam diriku; entah ancaman fisik atau simbolik. Maka dari itu sedari awal aku lahir, aku 'bukanlah' bagian dari orang awam, tapi aku jenius. 
Aku pun sadar, bukan hanya aku yang jenius, tapi di antara orang yang kukenal pun, sebagian di antara mereka juga jenius. Dan mereka pun tak layak dan cocok untuk 'hidup' dengan orang awam; maksudku, ya, pikiran mereka terlampaui jenius sehingga sulit dipahami oleh orang awam. 
Dengan ini, aku menyatakan bahwa aku akan berbicara tentang hal-hal receh saja, karena pikiran jenius tak cocok bagi awam; terkhusus di media sosial. Pikiran-pikiran receh--aku yakin itu--lebih mudah dipahami, dan dicerna. 
***
Lagi pula, aku pun butuh hidup dengan orang awam, setidaknya karena aku sadar bahwa aku adalah makhluk sosial.
(Gaya penulisan terinspirasi dari si Kumis Baplang yang Gila).

Comments

Popular posts from this blog

Berserk, Shingeki No Kyojin dan Kerancuan Agama

Fragmen #3 Dialog dan Anti-dialog

Review Buku: Filsafat Wujud Mulla Sadra