Fragmen #13 Aku Menemukan: Yang Lain
![]() |
Gambar diambil dari: https://www.pinterest.com/explore/art-girl/ |
Sejauh ini, kehadiran orang itu, cukup membuatku terhibur, cukup membuatku melupakan segala hal yang berkaitan dengan masa lalu. Mungkin lebih tepat menyebutnya, masa lalu yang kelam, sangat kelam sampai-sampai begitu gelap, sehingga menutup secercah cahaya, bahkan secuilpun. Sungguh, aku benar-benar terhibur olehnya. Aku harap kau tetap ada, senantiasa ada, selalu ada. Jangan sampai kau seperti masa lalu, yang tak pernah dapat kembali lagi; yang membuatku tersungkur kaku tak berdaya, tak mampu merayumu untuk kembali. Apa daya, masa lalu mesti dibakar! Aku benci padanya!
Baiklah, aku mesti lebih tenang kali ini, menghadapi kenyataan ini, menghadapi orang ini. Orang ini mesti dihadapi dengan tenang, dengan waspada dan berjarak. Mengapa? Karena, aku mesti insaf bahwa kondisiku sedang--atau masih--buruk, masih papa. Jujur, aku berusaha menumbuhkan rasa sukaku, tapi toh emang aku memang menyukai dirinya.
***
Aku sadar, kau adalah yang tersembunyi sekaligus yang tersingkap. Kau adalah nampak sekaligus tidak. Ah, kau datang lagi wahai ketidak jelasan, lagi-lagi, dan lagi-lagi. Tapi kali ini aku tak akan menolakmu dengan naif, juga tak akan menerimamu secara naif. Aku akan memberimu jarak, dan membiarkan sang kejelasan datang.
Kini, ketidak jelasan dan kejelasan terpersonifikasi di dalam diri engkau duhai orang yang aku harapkan. Harapan dan kekecewaanku mulai merambat ke dalam dirimu, menyelimutimu dan membuatmu terbentengi oleh kedua hal itu. Jujur, aku cukup senang menyadari hal ini. Ya, sekali lagi aku tegaskan, aku akan memberi jarak. Tapi aku selalu menancapkan harap, agar kau bisa menjadi miliku, entah kapan, aku tak bisa memprediksi, aku akan berusaha sepolos mungkin, laiknya seorang bayi berahadapan dengan engkau wahai orang 'yang kuharapkan dan yang kukecewakan' (aku bingung memilih julukan yang pas).
Baiklah, aku akan memanggilmu Namaku, dengan huruf 'a' mengganti huruf 'u', jadi aku panggil kau Namaka. Selamat datang Namaka, di duniaku, di dunia antah barantah, dunia yang sang masa lalu tak tahan dengannya. Dunia di mana, engkau mungkin agak sedikit tak tahan. Tapi jangan khawatir, kemisteriusan dan keanehan diriku, tak akan mungkin mencelakakanmu, aku yakin kau akan mengerti polaku ini. Karena sesungguhnya, aku tak semengerikan itu, karena memang tidak; tak seaneh, seabsurd, dan panggilan negatif lainnya. Aku hanya terserak, namun akulah sang kosmos, tertata rapi, meskipun kelihatannya akulah sanga khaos. Kau hanya mesti menemukan suatu pola dalam diriku, jika kau sadar, kau akan bahagia.
Kau tahu, aku pun memperlakukanmu seperti itu, menganggapmu khaotik, tapi aku yakin, kau juga sang kosmos laiknya diriku. Aku yakin!
Comments
Post a Comment