Fragmen #40 Mayat Hidup Pahwalawan Tanpa Tanda Jasa

Mayat hidup sedang berpidato,
Di atas panggung peradaban,
Banyak hadirin menyimak,
Mereka diam dan pasif,

Semua penonton itu duduk dengan rapi,
Mata mereka nanap,
Tubuh mereka kaku,
Tak berdaya,

Mayat hidup itu melenguh,
Menggeram laiknya orang parau,
Suaranya begitu tak jelas,
Nada bicaranya sumbang,

Para penonton masih diam,
Memerhatikan dengan seksama,
Meskipun sia-sia,
Meskipun tak bermakna,

Mayat hidup itu ingin agar semua penonton menjadi sepertinya,
Bahkan mampu melampauinya,
Melenceng dari jalan kemayatan merupakan pengkhianatan,
Merupakan bentuk penyelewengan,

Semua penonton mesti tunduk,
Mereka mesti patuh,
Laiknya budak-budak yang tak memiliki kehendak bebas,
Karena kehendak bebas adalah dosa besar,

Para penonton itu sebenernya manusia,
Namun mereka dipaksa menjadi mayat hidup,
Dipaksa menjadi daging tak berjiwa,
Dituntut untuk mati dalam kehidupan

16 Desember 2017

Comments

Popular posts from this blog

Berserk, Shingeki No Kyojin dan Kerancuan Agama

Fragmen #3 Dialog dan Anti-dialog

Review Buku: Filsafat Wujud Mulla Sadra