Fragmen #45 Menyuap
Para hamba berduyun-duyun mengantre di istana kuasa,
Mereka membawa nasib dan takdir,
Mereka ingin menghadiahi para tuan,
Ingin memelintir lidah tuan,
Tapi para hamba masih dipecut,
Masih diludahi,
Masih diinjak,
Tanpa ampun sedikitpun,
Tanpa rasa iba yang mestinya ada di jiwa para tuan,
Ada cerita lain lain kawan,
Para pesugih berduyun-duyun mengantre di kuil keramat,
Mereka membawa keputusasaan dan harapan,
Mereka ingin menghadiahi para penunggu,
Ingin memelintir kutukan tuan,
Tapi para pesugih masih dirasuki,
Masih disambet,
Masih ditakut-takuti,
Tanpa iba,
Tanpa rasa kehantuan,
Comments
Post a Comment