Fragmen #47
Puncak Kecemburuan Tuhan
Waktu menari-nari di atas galaxy
Menyusuri lekukan tubuh orbit planet-planet
Meliuk-liuk mengikuti lambaian api matahari
Melompat-lompat bersama meteorit
Sang Ruang cemburu pada waktu
Tak bisa ikut dansa dengan semesta
Hanya bisa meratap
Tak bisa bergerak dengan wajah nanap
Tarian waktu terhenti
ia tiba-tiba kaku
tubuhnya tiba-tiba keram
Ia lupa kau hadir menonton
Sang Ruang kaget dan berhenti cemburu
ia merasa lancang
"Ini bukan saatnya" ia menggumam
ia lupa kau hadir menatap
Ruang dan waktu berpusing mendekat
menautkan mulut mereka satu sama lain
menyatukan tubuh mereka
lalu melebur menuju engkau
"Tak ada yang bukan milikmu"
"Tak ada yang bukan kau"
"Tak ada engkau selain engkau"
Kredo itu didengungkan oleh semesta berulang-ulang
Tuhan cemburu pada ruang dan waktu
Karena telah memalingkan wajah mereka kepadamu
Tapi Ia tak berkutik
Tapi Ia hanya diam membisu
Kemahaan Tuhan luruh satu persatu
Terlucuti sedikit demi sedikit
Tuhan malu pada dirinya
Di hadapanmu
7 Januari 2018
Comments
Post a Comment