Pidato Sang Nabi
Oleh: Raja Cahaya
Tolong beri aku kesempatan untuk berkhotbah di sini. Untuk menyampaikan risalah dan wahyu tentang kabar baik bagi kalian. Jika para nabi hadir di dunia untuk menyampaikan kabar gembira dan buruk untuk orang-orang yang beriman, aku di sini akan menyebarkan pesan yang baik saja, pesan yang berfaedah, pesan yang layak dimaknai.
Sungguh berdosalah orang yang menganggap bahwa dunia ini tidak baik-baik saja. Sungguh kafirlah seorang manusia, yang yakin bahwa penindasan ada di mana-mana. Tidak kawan, penindasan tak pernah terjadi, kebiadaban tak pernah hadir, kerakusan disertai dengan nafsu rendah tak pernah dilahirkan. Semua kekejian dan kemalangan yang menimpa manusia, hanyalah paranoia akut dari orang-orang yang bermental cacat. Tanya saja, setiap mahluk yang diciptakan iblis itu. Coba, tanya satu persatu. Mereka pasti akan menjawab: “inilah surga dunia, inilah surga yang diceritakan oleh malaikat-malaikat itu, lihat sungai-sungai susu itu mengalir di mana-mana.” Ingatlah saudara-saudaraku sekalian, iblis tak pernah berbohong, mereka adalah mahluk yang paling jujur sedunia, sealam semesta, seakhirat!
Apakah kalian pernah mendengar petani yang dirampas lahannya? Jika kalian pernah mendengarnya, tolong, aku ingatkan sekarang, jangan pernah percaya itu! Itu cuma fakta yang dibuat-buat. Mereka, si pembuat cerita itu, hanyalah penggosip. Apalagi cerita tentang petani yang mati gara-gara membela tanahnya, itu cuma kebohongan, kepalsuan, ilusi semata, fatamorgana yang memaksa, hanya imajinasi orang gila! Ingatlah sobat, para petani yang diceritakan itu sedang bahagia sekarang, mereka sedang memakan pasir dan batu di rumahnya masing-masing. Coba lihat sendiri wajah mereka, mereka sedang menangis, mereka sedang merintih, apakah kondisi itu salah? Hanya orang bodoh yang menganggap bahwa mereka itu tidak baik-baik saja. Mereka baik-baik saja, mereka hidup dengan tenang.
Untungnya kalian tak pernah tahu soal buruh-buruh yang tertindas itu. Kalian pasti tak pernah mendengar penduduk yang mati gara-gara tempat tinggalnya akan digusur. Syukurlah jika kalian tak pernah mendengar itu. Sekali lagi aku tekankan, itu cuma gosip, itu cuma manipulasi. Syukurlah kalian bebas dari dosa.
Percayalah padaku, alam semesta pun percaya padaku, langit malam percaya padaku, bintang-bintang yang jauh itu percaya padaku. Aku sama sekali tidak berbohong. Tolong, jangan perlihatkan wajah curiga kalian. Mengapa kalian menutup kebenaran ini? Kalian ini, dasar orang-orang kafir, calon penghuni neraka, calon orang-orang yang akan ditusuk pantatnya. Kalian harus percaya padaku.
Lihatlah manusia-manusia yang papa itu, mereka adalah orang baik. Mereka selalu mengalah dalam kehidupan ini, mereka membiarkan orang lain berlomba-lomba untuk menindas satu sama lain. Bukankah itu kejadian yang indah kawan-kawan? Setiap orang mengalah satu sama lain, membiarkan sahabat karibnya untuk menjilat tainya. Bukankah baik, jika kita menawarkan ludah kita yang bau ini, kepada mereka yang miskin? Bukankah kita diajarkan untuk memberi? Kita tidak salah, kita ini benar, kita hanya memberi bangkai kepada mereka untuk dimakan. Bukankah mereka akan kenyang dengan makanan busuk itu?
Ada orang yang berbisik padaku: “Lihat itu mahasiswa sedang membela rakyatnya, lihat mereka meneriakan jargon revolusi, lihat-lihat, mereka berteriak-teriak atas nama rakyat. Mereka bagaikan badut sirkus. Mereka bagaikan lumba-lumba yang melompat ke sana-sini. Mereka bagaikan anjing pudel yang dihias baju badut, menggonggong tak karuan, tak jelas, tak berguna sama sekali.” Ya, aku setuju, mereka itu cuma orang bodoh yang tak pernah bersyukur atas kenyataan yang terjadi, mereka itu kufur nikmat.
Sebentar, jangan-jangan kalian bagian dari mereka? Anjing kalian, pengkhianat! Dasar orang-orang yang buta terhadap kebenaran! Kalian idiot, atau memang sudah gila? Kalian ini sudah ditipu. Kalian ini sedang mengalami halusinasi. Kalian ini terbeka oleh ilusi fatamorgana. Semua itu tipu daya dari para pesulap murahan.
Sana! Pergi! Menangislah kepada ibu kalian.
Comments
Post a Comment