Tentang Kelesuan

Oleh: Raja Cahaya

Kita mesti akhiri segala keriangan, segala pesta pora, dan harapan-harapan yang sedaritadi menari-nari di atas kepala kita. Karena kita harus sadar, bahwa secercah kepalsuan mulai menampak.
Semburat warna merah yang meleleh di ujung cita kita, kini sedang menyongsong segala optimisme dan euforia yang kita elu-elu kan selama ini.
Kita juga mesti akhiri, segala pesimisme yang memuakan, yang hanya mengulang-ulang derita, yang alih-alih membuat manusia bersedih, tapi ia malah membuat mereka nampak terbiasa.
Di dunia ini tak ada apa-apa yang tersisa, kecuali puing-puing kesedihan dan ratapan. Tapi kesedihan dan ratapan itu bukan semacam pesimisme dari sang papa. Ia hanyalah wujud ekspresif dari sang penerima kehidupan, yang sebenarnya tak pernah menawarkan apa pun.

Comments

Popular posts from this blog

Berserk, Shingeki No Kyojin dan Kerancuan Agama

Fragmen #3 Dialog dan Anti-dialog

Review Buku: Filsafat Wujud Mulla Sadra